line-height 1.5

Senin, 20 Oktober 2014

Asam manis cinta.

Dalam hal mencintai tida ada yang tida egois. Tapi jalanku satu-satunya tinggallah mengihlaskannya,hati yang juga berharga bagiku untuk kebahagiaan orang lain selama hati yang berusaha ku ihlaskan itu terlihat bahagia berada di pangkuan yang lain. Karena yang paling penting itu melihat dia bahagia dengan jalan yang dia ambil. Setiap aku melangkah,aku ta bisa jauh dari bayangannya. Telah berusaha aku menjauhi tetapi bayangan itu selalu manghantui dan mengikutikku.Perasaanku mengatakan bahwa ada cara agar aku bisa melupakannya yaitu mungkin dengan berada jauh dari negri ini agar tida lagi melihat ia yang sering berlalu-lalang di hadapanku.Aku selalu menanti saat-saat itu,saat dimana aku pergi jauh dari negri ini. Dia memang bukan cinta sejatiku,karena cinta sejatiku yang kurasakan sampai saat ini sedang berada jauh dariku, tetapi dia adalah malaikat hatikku yang paling berharga saat hati ini jatuh dan rapuh :). Aku berterima kasih karena telah menjadi malaikat yang hadir menyembuhkanku dari luka yang sangat amat dalam. Kini kamu pergi dan sempat meninggalkan bekas luka yang mungkin takan pernah hilang. Tetapi aku bangga dengan hidupku selama aku masih memiliki tuhan Allah swt, di setiap langkahku. Karena ia yang selalu melatihku untuk tetap berdiri di setiap ombak besar yang menghantam bahtra yang ku tumpangi,aku selalu berssyukur atas itu dan aku selalu merasa sangat cukup. Aku mnanti saat-saat dimana bahtraku berlabuh untuk yang terahir, sampai sekarang belum ada yang tau dermaga yang akan ku labuhkan bahtraku nanti untuk terahir kalinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar