line-height 1.5

Sabtu, 09 Oktober 2021

EPISODE 4 KKS STORRY

 

Hi…

Aku baru mau nulis lagi nih,,

Hari ini aku baru bangun pagi, mandi habis itu menyapu, dan melanjutkan dengan maskeran wajah sambil menghidupan leptop untuk kemudian menulis ,yaah walaupun aku belum tau seberapa banyak yang akan ku tulis hari ini…

Ok aku langsung aja menyambung cerita tentang aku dan berry

Hari itu kalu gak salah hari jumat, tepat hari dimana si berry melamar atau  bahasnya tuh antar seserahan buat chaca.

Dan aku saat itu masi di kantor secepat mungkin aku menyelesaikan pekerjaanku agar bisa menghadiri acara mereka, karena aku masih belum juga selesai pekerjaan saat itu aku hubungi tman2ku agar mereka semmua berkumpul disana menghadiri acara chaca dan berry.

Namun entah apa isi fikiran teman2ku saat itu mereka seolah tidak memiliki kesempatan untuk hadir, aku paham kenapa dengan mereka, aku berusaha menjelaskan bahwa tidak apa2 “jika kalian syg denganku kalian harus datang di acara bery dan chaca, tidak usah berfikir tentang aku, aku bahkan akan hadir juga di acara itu. Jika kalian tidak datang nannti orang2 akan berfikir bahwa aku tidak menyuruh kalian untuk datang”

Beberapa dari sahabatku menyetujuinya dan mereka telah datang duluan sblum aku.

Seusai pekerjaanku ku selesaikan , aku langsung beranjak pergi menuju acara berry dan chaca…

Selama perjalanan aku selalu senyum dan entah apa seolah banyak hal sedang bertengkar dalam pikirankua.

                “mia tidak usah hadir, kamu hanya akan merasakan sakit nantinya,bagaimana kamu mampu melihat acara itu,laki2 yang selalu mengatakan bahwa dia ingin berjodoh denganmu, kamu malah ingin melihat langsung bagaimana dia melamar orang lain di depan matamu.”kata pikiranku

                “tidak apa2 mimi hidup itu tak selamanya sesuai harapan, jika acara hari ini sudah terjadi maka ini sudah garisnya Tuhan , kamu tak dapat merubah apa2, yang terpenting adalah chaca dan berry bahagia dan tenang. Toh juga kamu datang atas undangan dari mereka, semoga saja ini akan membuat semua semakin membaik. Bukankah kamu merindukan chaca juga… jika nanti kamu sampai di sana anggap saja kamu dan berry tidak pernah ada apa2 sebelumnya.  Berjalanlah dengan tegak ,angkat kepalamu mi beranikan diri untuk memandang orang2 di sana besarkan hatimu bahwa semua ini tak dapat terjadi kecuali kehendak dari Allah sendiri. “ kata hatiku.

Sesampainya di rumah chaca atau lebih teatnya temoat di selenggarakannya acara chaca dan berry.

Tiba2 nafasku seolah tak teratur begitu deg2an aku masuk ke rumba itu. Aku seolah merasa tak pantas untuk hadir.

Pas masuk ke halaman rumahnya chaca, aku langsung melihat ada ibu dan ayahnya berry, aku yang saat itu menggunakan masker berusaha menutup wajahku agar mereka tidak melihatku. Aku masih malu dan takut ,tapi aku berhati besar ingin memeluk mereka dan memminta maaf. Atas segala kekacauan yg pernah aku torehkan segala kekecewaan yang aku berikan, aku bahkan tidak pantas di kasihani oleh mereka , menatap wajah ayah ibu berry akupun begitu rindu rasanya, dalam hati ini mungkin akan menjadih hari terakhir aku melihat mereka secara langsung , mereka yang selalu begitu baikk padaku. Mereka yang selalu menganggap ku juga seperti anak mereka sendiri. Hampir menangis aku jadinya melihat mereka. Ayah berry mungkin menyadari bahwa itu aku tapi aku memang sengaja tidak ingin menatap mata ayahnya. Aku malu dan begitu takut. Sambil menelfon nana dan anda untu kdatang ke bawah menjemputku aku seerti org yang baru pertama kali datang kerumah itu. Aku merasa asing. Sampai ahirnya nana dan andha datang, ayah berry langsung me natap kami, mungkin dalam hatinya pasti itu si mia. Heheheh maaf yah om, aku tidak menyapa, aku tidak memperlihatkn kesantunan, aku hanya takut kalian yang sedang berbahagian terganggu dengan kehadiranku.

Keudian masukklah aku kedalam rumah chaca, sambil di tuntun oleh anda dan nana menuju kamar si pengantin saat itu. Pertama kali sampai masih lah banyak orang di kamar si chaca, aku yang berusaha bersikap biasa saja, duduk sambil bercerita dengan teman2 yang ada. Kemudian ada saat semua orang jkeluar dari kamar chaca dan disitu tinggallah aku dan nana serta chaca.

                “kalian tidak ingin berpelukan dulu?” kata nana

Aku yang saat itu berusaha biasa2 saja langsung mendekati chaca D memeluknya. Samba menangis dalam hatiku berucap maaf untuk semuanya, begitujuga menyampaikan rinduku, sampai kapanpun kamua akan selalu menjadi sahabatku meski sekalipun kkamu masih memiliki kebencian atau amarah untuku. Setelah memeluk chaca caca tersenyum dan kamipun tertawa, semua tak lagi sama kami seperti orang asing yang baru berkenalan dan berusaha untuk memperlihatkan hal2 baik yang ada.

Kemudian semua teman2 berkumpul lagi dan kami tertawa serta bercanda.

Sampai akhirnya aku melihat adat atau tradisi antaran hartanya berry dan chaca, aku melihat ad beberapa yang tidak suka dengan kehadirankku saat itu. Tapi bagiku itu tidak apa2 itu hal wajar.

Aku belum juga melihat bery pada saat itu, hanya adiknya berry yang menegurku. Setidaknya aku masih merasakan kehangatan dari salah satu keluarga beery.

Sampai ahirnya karea aku masih harus kembali kekantor untuk menutup pekerjaanku saat itu, dank arena saat itu hujan aku khawati aku akan sulit untuk kembali kekantor karena hujan, aku memutuskan untuk tetap pergi meskipun harus basah dengan hujan.

Akupun langsung bilang ke chaca sudah waktunya aku harus pulang karena masih banyak yang harus ku selesaikan. Terimakasih sudah datang kata chaca…

Sambil di antar nana dan anda turun aku bertemu dan berpapasan dengan ibunya chaca, aku langsung salim dan tersenyum ibu chaca menyadari itu aku dan memberikan cubitan kecil yang biasa dia lakukan padaku, sambil merangkulku “awas kau yaa…” kata ibu chaca sambil tertawa.

Aku tersenyum dan tertawa juga, sedikit legah rasanya masih bisa melihat mereka tersenyum padaku.\

Sambil turun dari tangga menuju halaman depan rumah chaca aku merasa degdegan karena di depan ada ayah ibu dari berry, pas keluar dari pintu rumah menuju halaman depan aku langsung di smbut ayah dari berry.

“sudah kuduga mia ini, hahaha” kata ayah berry

“dari tadi om liat2 spertinya itu mia ternyata benar, oh ya mia datang yah acarah dirumah nnti sama teman2nya juga , “ kata ayah berry lagi

“owh iya om nanti di sampaikan sma teman2 soalnya mia tidak bisa hadir, ad cuti pulang kampong om ..”

Kataku.

Sambil bercanda sedikit dan bicara dengan ayah berry aku tidak sengaja melihat berry di seberang jalan. Hatiku mulai tak tenang rasanya ingin ceat2 pulang. Entah kenapa aku merasa aku tak pantas ada di acara itu.

Sesegera mungkin aku meninggalkan tempat itu.

Memakai baju hujan dan berjalan di tengah derasnya hujan….

Sambil mengatakan ALLHAMDULILLAH aku telah melalui hari ini dengan tenang.

“menangislah mi, tidak apa2 semua oranng jga perlu mengeluarkan emosinyya, tidak apa2, tidak ada yang akan melihatmu menangis di tengah hujan seperti ini. Entah bisikan dari mana yang selalu menghantui perjalananku saat itu.

Dingin dan derasnya hujan aku sudah tak dapat merasakan apa2, sambil berteriak kecil aku tertawa namun meneteskan air mata.

“It’s ok mimi ot’s ok, tidak apa2 … beberapa orang akan singga di hidupmu itu sudah di atur oleh Tuhan, dari semua ini Tuhan hanya ingin kamu mengambil pelajaran dan menjadikan itu sesuatu yang dapat membantu kamu menghadapi hidup kedepan”

Jangan kecewa dengan janji seseorang, mungkin saja mereka memang benar2 ingni menepatijanjinya tapi sekali lagi semua tergantung kehendak sang pencipta.

Seseakli aku benar2 mengeluarkan tangisan sakit itu, kubiarkan diriku kalah dalam keadaan kubiarkan diriku mengeluarkan emosi sedih yang saat itu di rasakan, kemudian aku mulai bersyukur atas segalanya. Aku juga bahagia karena chaca bahagia dengan semua ini.

Sesampainya di kantor dengan keadaan basah aku mulai menyelesaikan pekerjaanku sampai pulang ke kos dalam keadaan basah.

Mata sembap karena menangis tapi aku mengrasakan tangisan terakhir itu membuat hatiku semakin legah.

Sampai ahirnya aku pulang kampong. Dengan gilanya aku berbisik dalam hati.

HY gorontalo….. aku tidak pernah menyaka akan patah hati juga disini.

Sekarang aku akan pulang untuk beberapa hari, semoga ketika aku kembali masa2 itu telah lewat.

Masa2 sakral pernikahan bery dan chaca.

Sesampainya di kampungkku. Perasaanku dihiasi  pikiran seolah2 mondar mandir dan berfikir gila…

Ayo mi,, mumpung masih ad waktu, barang kali kamu masih bisa memperjuangkan kamu dan berry.

Ini gila ini fikiran gila . tutup mata ambil nafas dan katakana pada diri sendiri tidak apa2 mi tidak apa2.

Sampai hari sacral itu tibah, begitu juga hari sacral kaka sepupuku , waktu akad aku melihat sang pria dengan gagah menyebut nama kk sepupuku, yang dalam pandanganku saat itu seolah2 itu berry. Dengan tersenyum aku berucap semoga bahagia berr… semoga kamu dan chaca bahagia. Jangan mengecewakanku. Aku sudah mengalah demi takdir kalian, perlihatkan kebahagiaan itu padaku. Sadarkan aku bahwa kalian berdua memang telah di takdirkan. Sadarkan aku bahwa memang berry bukan untukku.

Setelah hari itu lewat entahlah aku merasa legah dan tenang. Ini karena aku selalu meminta kepada Tuhan untuk membuatku tenang aapapun yang terjadi.

 

                ……………………………………..

Berry…. Jangn tanyakan apa aku akan melupakanmu atau tidak, jangan tanyakan soal perasaanku,

Aku hanya tidak ingin menjawabnya.

Yang kamu harus tau rindu ini selalu memelukku. Pedihnyya bisa kurasakan menembus saraf2ku.

Sesekali aku meneteskan air mata karena rinduku.

Aku menyesal karena dari banyak waktu denganmu aku selalu tidak memberanikan diri untuk selalu memelukkmu. Aku selalu cuek, aku menyesal tidak selalu memelukkmu sepuasnya yang aku bisa.

Aku tidak tau sejakk kapan kamu bisa mengambil hatiku rasanya pedih kehilangan kamu berry…

Aku benci dengan kamu yang sering bertanya apa aku mungkin tidak menyayangimu atau aku sudah mau melupakanmu.

Berry..mugnkin kamu bukan cinta pertamaku, tapi kamu benar2 menyentuhku menyentuh relung hati yang sudah sangat jauh, yag sebelummnya sudah kuusahakan jauh dari gapaiian orang2 yang ingin mendekatiku. Kamu berhasil menyentuh hati yang sudah lama kukunci karena khawatir bisa merasakan sakit itu lagi, sakit harus menyadari bahwa aku tidak bisa bersama2 dengan org yang benar2 aku cintai.

Aku sering tertawa mengingat ucapanmu, katamu kamu memang egois, itu benar, anehnya aku tidak dapat membencimu.

Katamu jangn sampai aku melupakanmu, mungkin kamu tidak tau, setiap rindu ini akan menyapaku itu di barengi dengan rasa pedih  yang menembus syaraf, sakit itu akan memelukku setiap merasakan rindu ini.

Ini akan lama sembuh berry… mungkin bagimu ini hal sepele tapi tidak bagi tubuhku. Hal ini membuat ku lumpuh beberapa saat. Jadi jangan bertanya lagi soal apakah aku masih cinta sayang dan merindukanmu.

Rindu ini akan selalu ada berry. Dia akan datang dengan rasa sakit itu.

Memelukku membuatku lumpuh. Dan ini akan lama berry, aku sudah hampir 6 tahun sembuh dari rinddu2 seperti ini.

Namun karena denganmu aku merasakannya lagi. Sakit ini seolah kembali.

Mungkin hidupku tidak kacau berry, tapi itulah hasil dari keegoisanmu.

Rasa sakit yang akan selalu datang menyapaku.

Sakit yang nikmat rasanya karena mencintai seseorang terlalu dalam.

Itulah kenapa aku sllu mengatakan harunya aku marah padamu berry, tapi entahlah, aku tidak bisa membencimu.

 

Sudah dulu yah….

Aku menulis ini sambil mendengarkan lagu dari mahalin “aku yang salah…

Happy selalu kalian ……